PERBEDAAN INTEL CORE i7,CORE i5,CORE i3

Intel Core i7

Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) yang lebih revolusioner.


Intel Core i5

Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat ! Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.
Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.
Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.


Intel Core i3

Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.

Berikut Tabel Detail mengenai ketiga produk ini:







Pengertian Subnetting

Pengertian Subnetting

Subnetting merupakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP addressyang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnet.
Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2 N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID. Terdapat dua macam subnetting: subnetting statis dan variable subneting. Subnetting statis, adalah subnetting di mana semua subnet dalam jaringan menggunakan subnet mask yang sama. IP lokal dan RIP routing versi 1 hanya menyokong subnetting statis. Variable length subnetting memperbolehkan penggunaan subnet mask yang berbeda oleh subnet-subnet dalam jaringan. Sebuah subnet kecil dengan hanya sedikit host membutuhkan sebuah subnet mask yang mengakomodasi subnet-subnet ini saja. Sebuah subnet dengan banyak host mungkin membutuhkan sebuah subnet mask yang berbeda untuk mengakomodasi host-hostnya. Variable length subnetting mengizinkan kita untuk membagi jaringan sehingga memungkinkan untuk menetapkan host yang mencukupi untuk setiap subnet dengan mengubah subnet mask untuk tiap jaringan. RIP versi 2 menyokong variable length subnetting dan begitu juga subnetting statis. RIP versi 1 hanya menyokong kapasitas kelas standar.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan alamat 195.34.136.0 perlu membagi interval alamat menjadi lima jaringan terpisah. Harus terdapat 254 host pada tiga subnet dan 126 host pada dua subnet. Hal ini tidak dapat dilakukan menggunakan subnetting statis karena subnetting statis hanya dapat membagi jaringan menjadi empat subnet dengan masing-masing 254 host atau delapan subnet dengan masing-masing 126 host. Untuk membagi alamat menjadi lima subnet, kita harus menggunakan sejumlah netmask. Empat subnet pertama menggunakan mask 255.255.255.0 dan memiliki 254 host pada masing-masing mask. Subnet pertama kemudian dapat dibagi menjadi dua subnet dengan masing-masing 126 host dan sebuah subnet mask 255.255.255.128. Kemudian akan terdapat tiga subnet dengan masing-masing 254 host dan dua subnet dengan masing-masing 126 host.

Perbeaan TCP dan UDP

1. TCP

Pengertian TCP

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data.

Cara Kerja TCP/IP

Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :
  1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
  2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
  3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim kepada lapisan IP.
  4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada datagram tersebut.
  5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
  6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
  7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.

    2. UDP

    Pengertian UDP

    UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

    3. Perbedaan TCP dan UDP

    Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
    UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
    UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.

    Tabel Perbedaan TCP dan UDP

    Dibawah ini merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP :
    No TCP UDP
    1. Beroperasi berdasarkan konsep koneksi. Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri.
    2. Jaminan pengiriman-penerimaan data akan reliable dan teratur. Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali.
    3. Secara otomatis memecah data ke dalam paket-paket. Pemecahan ke dalam paket-paket dan proses pengirimannya dilakukan secara manual.
    4. Tidak akan mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat menanganinya. Harus membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat menanganinya.
    5. Mudah untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca file. Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang diperlukan.

    Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah :
    No TCP UDP
    1. Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika mengrim sebuah pesan maka server akan meminta bagian yang hilang. Jadi tidak akan terjadi data yang korup ketika mentransfer sebuah data. Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan atau data, kita tidak akan tahu apakah sudah terkirim atau belum dan apakah sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak ketika proses pengiriman. Jadi akan ada kemungkinan terjadinya data yang korup.
    2. Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. TCP akan mengirimkannya secara berurutan. Tidak perlu khawatir data tiba dengan  urutan yang salah. Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. Tidak dapat dipastikan data mana yang akan datang terlebih dahulu.
    3. Berorientasi sambungan (connection-oriented)Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination). Connectionless (tanpa koneksi)
    Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
    4. Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah dari TCP tercapai dalam urutan yang salah,permintaan pengiriman ulang data harus dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan semua. Sehingga membutuhkan proses untuk menyatukannya Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan, tidak ada trak koneksi dan yang lainnya, hanya menjalankan dan melupakannya. Ini berarti itu jauh lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya melakukan sedikit pekerjaan untuk menerjemahkan kembali data dari paket.
    5.
    Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data yang lain mulai. Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu panggilan data. 
    Datagrams Paket dikirim secara individu dan dijamin utuh ketika tiba. Satu paket dibaca per satu  panggilan.
    5.
    Contoh
    World Wide Web (Apache TCP port 80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA), File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc.
    Contoh
    Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media applications such as IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP) and online multiplayer games etc

Perbedaan Antara Switch dengan HUB



Perbedaan Switch dan HUB
6 Perbedaan Antara Switch dengan HUB - Salam IT Newbie, Sudah lama IT Newbie tidak membahas tentang networking, karena banyaknya tutorial yang harus kami tuangkan dalam blog ini, terutama dengan rilisnya sebuah operasi sistem windows terbaru yaitu Windows 8. IT Newbie terus membahas tentang windwos 8 karena sistem operasi ini sedang booming-boomingnya. Langsung saja akan kita bahas tutorial tentang Switch dan HUB.
Siapa diantara sobat yang tidak tahu switch atau hub? pengertian Switch dan HUB yaitu merupakan sama-sama sebuah alat jaringan komputer sebagai central atau pusat untuk membagi koneksi yang saling terhubung dengan port-port lainnya untuk dapat mengkoneksikan sebuah komputer satu dengan komputer lainnya. Jika dilihat dari pengertian dan fungsinya jelas sekali sama. Pada switch maupun hub sama-sama memiliki beberapa port dari kabel RJ45 atau female yang merupakan sebuah tempat untuk terhubungnya antara konektor RJ45 male yang terpasang pada ujung kabel jaringan.

Untuk dukungan banyaknya port workstation yang bisa saling terhubung tergantung dari jumlah port yang tersedia pada hub atau swith tersebut. Dan biasanya port RJ45 female yang tersedia pada hub atau switch berjumlah 4, 8, 12, 16, 24 port.

Pada tutorial sebelumnya IT Newbie pernah membahas tentang Tips dan Trik Cara Merawat JAringan Komputer dan Mengatasi Permasalahan pada Jaringan LAN.
Berikut ini akan kita bahas Perbedaan antara Switch dengan HUB:
1. Pada sebuah HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang ada sedangkan switch setiap port memiliki colloision control sendiri-sendiri. (collision control yaitu pengontrol transmisi data atau informasi dalam kabel jaringan LAN agar tidak terjadi tabrakan data)
2. Pada HUB apabila semakin besar jumlah port yang disediakan maka akan semakin lambat proses transmisi data yang terjadi, sedangkan pada switch banyaknya jumlah port tidak membebani collision control karena setiap port memiliki collision control sendiri.
3. Port pada HUB hanya 4 sampai 12 port sedangkan switch lebih banyak portnya.
4. Jika dilihat dari segi keamanannya Switch lebih ketat keamanan nya dibandingkan HUB
5. Kecepatan transfer data switch jauh lebih cepat dibandingkan HUB 
6. Dilihat dari segi ekonomisnya sudah pasti hub lebih murah harganya dibandingkan dengan switch yang lebih mahal.
Jika dilihat dari perbedaan antara Switch dengan HUB jelas sekali switch lebih unggul dari HUB, dan dilihat dari segi kualitasnya switch pun lebih unggul meski fungsinya sama sebagai central pada jaringan komputer.

Kelebihan dan Kelemahan Topologi Jaringan


Topologi adalah istilah yang digunakan dalam jaringan komputer untuk menguraikan cara bagaimana suatu komputer terhubung ke komputer lainnya



1. Topologi Ring

Kelebihan Topologi Ring
• Menghubungkan secara langsung dua perangkat dalam jaringan.
• Identifikasi kerusakan mudah karena sinyal data selalu bergerak lurus dari perangkat pengirim sampai perangkat tujuan. 
• Dalam proses instalasi dan rekonfigurasi secara fisik maupun ligik mudah karena terhubung satu dan hanya satu dengan oerangkat lainnya.
Kekurangan Topologi Ring
• Sinyal akan semakin melemah apabila jarak yang di tempuh untuk mencapai tujuan semakin jauh.
• Untuk mengatasinya maka dilengkapi repeater.
• Tidak berfungsinya satu link akan mempengaruhi link lainnya.

2. Topologi Bus


Kelebihan Topologi Bus
• Topologi yang banyak di gunakan di awal penggunaan jaringan computer karena topologi yang paling sederhana di banding dengan topologi lainnya.
• Komputer di hubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel.
Kekurangan Topologi Bus
• Hanya satu computer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua computer dalam jaringan tsb,dan di terima oleh satu computer yang di tuju.
• Oleh karena hanya satu computer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat jumlah computer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja.
• Semakin banyak jumlah computer semakin banyak computer akan menunggu giliran untuk bias mengirim data dan efeknya untuk kerja jaringan akan menjadi lambat.
• Sinyal yang di kirimkan oleh satu computer akan di kirim keseluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.
• Jika kabel terputus maka semua jaringan computer terganggu dan tidak bias berkomunikasi satu dengan yang lainnya.

3. Topologi Mesh Adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan.


Kelebihan Topologi Mesh
• Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
• Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat.Satu link di gunakan kusus untuk berkomunikasi dengan computer yang di tuju.
• Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
• Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan Topologi Mesh
• Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
• Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena computer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.

4. Topologi Star

Kelebihan Topologi Star
• Topologi star tidak langsung terhubung satu sama lain tetapi melalui perangkat pusat pengendali yang di sebut HUB.
• Kabel yang di butuhkan hanya sebanyak computer dalam jaringan dan I/O cukup hanya satu di setiap computer,kabel link dan port I/O lebih sedikit dan biaya lebih sedikit dari pada topologi mesh.
• Memiliki sifat robustness yaitu jika satu link rusak maka hanya pada computer yang berada pada link tsb.
Kelemahan Topologi Star
• Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.

5. Topologi Tree

Kelebihan Topologi Tree
• Seperti topologi star perangkat terhubung pada pusat pengendali /HUB.
• Tetapi HUB dibagi menjadi dua,central HUB,dan secondary HUB
• Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kelemahan Topologi Tree
• Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya , termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.

6. Topologi Extended Star Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star.

Kelebihan Topologi Extended Star
• Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
Kekurangan Topologi Extended Star
• Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.

7. TOPOLOGI HYBRID Adalah gabungan dari banyak topologi

Pointer di C++

#include <iostream> /*header c++ yang wajib di isi dalam bahasa c++*/
using namespace std; /*menggunakan namespace std yang terdapat di c++*/
void a1(); /*mendeklarasikan fungsi dengan nama a1 yang tidak memiliki nilai balik*/
namespace evan /*berfungsi untuk mendeklarasikan namespace dengan nama evan*/
{ /*berfungsi sebagai awal dari badan structure*/
struct org /*berfungsi untuk mendeklarasikan nama org sebagai nama dari structure*/
{ /*sebagai awal dari badan char*/
char nama[50]; /*berfungsi untuk menampilkan variabel nama dengan array 50*/
char alamat[60]; /*berfungsi untuk menampilkan variabel alamat dengan array 60*/
int a; /*variabel a memiliki tipe data int*/
}orgh[10]; /*membuat variabel orgh dengan tipe data org dari data structure dengan array 10*/
} /*berfungsi sebagai akhir dari badan structure*/
int main() /*fungsi minimum yang harus ada di program c++*/
{ /*sebagai awal dari main*/
using namespace evan; /*menggunakan namespace yang bernama evan*/
char *p[100]; /*p merupakan pointer ke char yang memiliki array 100*/
p[0]= "=================Pembelian Mobil=============\n"; /*mendeklarasikan p urutan ke 0 "=================Pembelian Mobil============= dan disertai new line*/
p[1]= "===================================\n"; /*mendeklarasikan p urutan ke 1 "============================================= dan disertai new line*/
cout <<p[0];/*menampilkan p urutan ke 0*/

cout << "Daftar Mobil\n"; /*menampilkan tulisan daftar mobil*/
cout << "1.Toyota Avanza\n"; /*menampilkan tulisan 1.Toyota Avanza*/
cout << "2.Daihatsu Zenia\n"; /*menampilkan tulisan 2.Daihatsu Xenia*/
cout << "3.Nissan Grand Livina\n"; /*menampilkan tulisan 3.Nissan Grand Livina*/
cout << "\n"; /*menampilkan spasi*/
awal:
cout << "Masukkan Pilihan Anda: "; /*menampilkan tulisan Masukkan Pilihan Anda*/
cin >> orgh[0].a; /*menempatkan masukan "<<"Masukkan Pilihan Anda: " dan menempatkan variabel orgh.a dengan array 0*/
cin.get(); /*membaca new line dari masukan sebelumnya*/
cout << "\n"; /*menampilkan spasi*/
cout << " Masukan Nama Anda : "; /*menampilkan tulisan "Masukan Nama Anda*/
cin.getline(orgh[0].nama,50); /*membaca masukan "masukan nama anda" dan menempatkan variabel orgh array 0 dan variabel nama dengan array 50*/

cout <<" Masukkan Alamat Anda : "; /*menampilkan tulisan "Masukkan Alamat Anda*/
cin.getline(orgh[0].alamat,60); /*membaca masukan "masukan nama anda" dan menempatkan variabel orgh array 0 dan variabel alamat dengan array 60*/          

int kode ; /*variabel kode memiliki tipe int*/
if(orgh[0].a==1) /*menyatakan kondisi jika variabel orgh.a  dengan array 0 sama dengan 1*/ 
kode=1; /*menyatakan kondisi sebelum a=1*/
else if (orgh[0].a==2) /*menyatakan kondisi jika variabel orgh.a  dengan array 0 sama dengan 2*/
kode=2; /*menyatakan kondisi sebelum a=2*/

switch (kode) /*mendeklarasikan switch dengan tipe data kode*/
{

case 1: /*menyatakan kasus 1*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< orgh[0].nama <<"\n";/*menampilkan nama dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< orgh[0].alamat<< "\n";/*menampilkan alamat dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< "Anda Memilih Mobil : \n";/*menampilkan tulisan  Anda Memilih Mobil*/
cout <<" "<< "Toyota Avanza \n";/*menampilkan tulisan  Toyota Avanza*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< "Memiliki Fitur : \n";/*menampilkan tulisan Memiliki Fitur*/
cout <<" "<< "fuel engine VVT-I \n";/*menampilkan tulisan fuel engine VVT-I*/
cout <<" "<< "700 horse power \n";/*menampilkan tulisan 700 horse power*/
cout <<" "<< "Dynamic Body Design \n";/*menampilkan tulisan Dynamic Body Design*/
cout <<" "<< "Harga : 150.000.000,00 \n";/*menampilkan tulisan Harga : 150.000.000,00*/
a1();/*menampilkan fungsi dari a1*/
break;/*menghentikan proses switch*/
case 2:/*menyatakan kasus 2*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< orgh[0].nama <<"\n";/*menampilkan nama dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< orgh[0].alamat <<"\n";/*menampilkan alamat dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< "Anda Memilih Mobil : \n";/*menampilkan tulisan Anda Memilih Mobil*/
cout <<" "<< "Daihatsu Xenia \n";/*menampilkan tulisan Daihatsu Xenia*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< "Memiliki Fitur : \n";/*menampilkan tulisan Memiliki Fitur*/
cout <<" "<< "Fuel engine VVT-I \n";/*menampilkan tulisan Fuel engine VVT-I*/
cout <<" "<< "500 horse power \n";/*menampilkan tulisan 500 horse power*/
cout <<" "<< "Dynamic Body Design \n";/*menampilkan tulisan Dynamic Body Design*/
cout <<" "<< "Harga : 100.000.000,00 \n";/*menampilkan tulisan Harga : 100.000.000,00*/
a1();/*menampilkan fungsi dari a1*/
break;/*menghentikan proses switch*/
default :/*pilihan yang tidak ada di switch*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< orgh[0].nama <<"\n";/*menampilkan nama dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< orgh[0].alamat <<"\n";/*menampilkan alamat dengan bantuan variabel orgh*/
cout <<" "<< "Anda Memilih Mobil : \n";/*menampilkan tulisan Anda Memilih Mobil*/
cout <<" "<< "Nissan Grand Livina \n";/*menampilkan tulisan Nissan Grand Livina*/
cout <<" "<< "\n";/*menampilkan spasi*/
cout <<" "<< "Memiliki Fitur : \n";/*menampilkan tulisan Memiliki Fitur*/
cout <<" "<< "600 horse power \n";/*menampilkan tulisan 600 horse power*/
cout <<" "<< "Fuel Engine VVT-I \n";/*menampilkan tulisan Fuel Engine VVT-I*/
cout <<" "<< "Dynamic Body Design \n";/*menampilkan tulisan Dynamic Body Design*/
cout <<" "<< "Harga : 125.000.000 \n";/*menampilkan tulisan Harga : 125.000.000*/
a1();/*menampilkan fungsi dari a1*/
break;/*menghentikan proses switch*/
}/*mendeklarasikan akhir dari case*/

cout << p[1];/*menampilkan p urutan ke 1*/

char pilih; /*mendeklarasikan pilih dengan tipe char*/
cout << "apakah anda yakin untuk memilih mobil ini? (y/n)"; /*menampilkan tulisan "apakah anda yakin untuk memilih mobil ini? (y/n)"*/
cin >> pilih; /*memasukkan input ke variabel pilih*/
if (pilih=='n'||pilih=='N') /*menyatakan kondisi jika variabel pilih==n*/
{
goto awal; /*berfungsi untuk loncat ke variabel awal*/
}
cout << "TERIMA KASIH";/*menampilkan tulisan "TERIMA KASIH"*/
return 0;/*menghentikan fungsi main*/

}/*sebagai akhir dari main*/
void a1()/*mendeklarasikan fungsi dengan nama a1 yang tidak memiliki nilai balik*/
{/*mendeklarasikan awal dari void*/
cout <<" "<<"Velg racing type ZZ-79 \n";/*menampilkan tulisan Velg racing type ZZ-79*/
cout <<" "<<"GPS System \n";/*menampilkan tulisan GPS System*/
}/*mendeklarasikan akhir dari void*/

output :

Pointer Di Pascal

uses crt;
type
ptrdata = ^segitiga;
segitiga = record
alas, tinggi : integer;
next : ptrdata;
end;

var
awal, akhir : ptrdata;

procedure tambah (a,t : integer);
var
baru : ptrdata;
begin
new(baru);
baru^.alas:=a; baru^.tinggi:=t;
if awal=nil then
awal := baru
else
akhir^.next:=baru;
akhir:=baru;
akhir^.next:=nil;
end;
procedure tampil;
begin
akhir:=awal;
while akhir <> nil do
begin
writeln('alas = ',akhir^.alas,' , ','tinggi = ',akhir^.tinggi,' ',
'luas = ',0.5*(akhir^.alas*akhir^.tinggi):0:2);writeln;
akhir := akhir^.next;
end; end;

begin
clrscr;
awal := nil;
akhir := nil;
writeln;
tambah (5,7);
tambah (4,8);
tambah (2,9);
tampil;
readln;
end.

output :